JAGAD RAYA DAN TATA SURYA
A. Jagad Raya
1. Pengertian Jagad Raya
Telah diketahui bahwa didalam antariksa atau jagad raya terdapat ribuan galaksi-galaksi lain yang merupakan kepulauan-kepulauan bintang, dan salah satu diantaranya adalah Jalan Susu atau Atau Kali serawu atau Bima sakti. Jelaslah, bahwa susuna atau isi jagad raya adalah kabut-kabut ekstta galaksi, sedang bintang-bintang atau benda langit hanyalah kelompok kabut ini. Jadi, Jagad Raya adalah ruangan yang maha luas, yang tak dapat diketahui atau dibayangkan luasnya. Namun demikian, menurut para ahli dari hasil penelitian mereka dapat menyatakan bahwa ruangan jagad raya ini luasnya ada batas-batasnya juga, bentuknya melengkung dan dalam keadaan memuai.[1]
Jagad raya merupakan tempat berkumpulnya benda-benda angkasa. Dalam kehidupan sehari-hari, jagad raya juga dikenal dengan sebutan alam semesta. Jagad raya mencakup bintang (seperti Matahari), planet-planet, satelit dan benda-benda langit lainnya.[2]
Jagat raya adalah istilah lain dari alam semesta. Jagat raya adalah sebuah ruang tempat segenap benda langit berada, termasuk bumi tempat manusia hidup. Di jagat raya terdapat bermilyar-milyar bintang, planet-planet, komet,meteor. Selain itu di jagat raya juga terdapat debu, kabut dan gas.[3] Jagad Raya juga diartikan sebagai ruangan yang maha luas, yang tak dapat diketahui atau dibayangkan luasnya. Jagad raya diduga bentuknya melengkung dan dalam keadaan memuai serta terdiri atas galaksi-galaksi atau sistem-sistem bintang yang jumlahnya ribuan.[4]
Luas Jagad Raya tidak terbatas. Hingga saat ini kemampuan manusia melalui Ilmu Pengetahuan dan teknologi belum dapat membuktikan dimana ujung atau dinding ruang jagad raya tersebut. Untuk mengukur luasnya jagad raya, terlebih dahulu kita mengukur luasnya masing-masing benda angkasa. Hal ini tidak memungkinkan, karena benda angkasa yang menempati jagad raya jumlahnya sangat banyak.
2. Teori-teori asal mula Jagad Raya
Banyak teori-teori yang mengungkapkan tentang terbentuknya jagad raya. Diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Teori Jagad Raya Mengambang
Edwin Hubble melakukan pengamatan terhadap galaksi-galaksi yang letaknya sangat jauh. Galaksi-galaksi ini selalu bergerak menjauhi pusat jagad raya dengan kecepatan yang tinggi. Antar Galaksi jaraknya pun semakin bertambah setiap saat. Hal ini berarti bahwa jagad raya tidaklah statis akan tetapi terus mengalami perkembangan.
b. Teori Big Bang (Teori Dentuman Besar)
Teori Dentuman Besar menyatakan bahwa alam semesta ini bermula dari suatu ledakan dahsyat (Big Bang) dan galaksi akan meluas tanpa batas. Teori lahir dari pemikiran ahli fisika Amerika (George Gamow). Ia mengatakan bahwa pada mulanya, alam semsta ini seperti bola raksasa yang sangat padat. Bola raksasa ini terdiri dari neutron dan tenaga pancaran yang disebut ‘Ylem” (diucapkan ‘ailem’). Sekitar 18 milyar tahun yang lalu, ylem ini meledak dahsyat. Bola mengembang sehingga berkurang kepadatannya dan turunlah suhunya dari milyaran derajad hingga jutaan derajad. Pada suhu sekitar 60 juta derajad semua neutron berubah menjadi proton dan elektron. Bersamaan dengan suhu yang menurun, terbentuklah semua unsur yang ada di alam sekarang ini. Pada suhu sekitar 300 derajad semua unsur berubah menjadi gas. Gumpalan gas inilah yang menjadi awal dari sebuah galaksi. Pengertian lebih lanjut tentang teori BIG BANG :
Big Bang dalam kosmologi adalah salah satu teori ilmu pengetahuan yang menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini terbentuk dari ledakan mahadahsyat yang terjadi sekitar 13.700 juta tahun lalu. Ledakan ini melontarkan materi dalam jumlah sangat besar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi ini kemudian yang kemudian mengisi alam semesta ini dalam bentuk bintang, planet, debu kosmis, asteroid/meteor, energi, dan partikel lainnya dialam semesta ini.
Para ilmuwan juga percaya bawa Big Bang membentuk sistem tata surya. Ide sentral dari teori ini adalah bahwa teori relativitas umum dapat dikombinasikan dengan hasil pemantauan dalam skala besar pada pergerakan galaksi terhadap satu sama lain, dan meramalkan bahwa suatu saat alam semesta akan kembali atau terus. Konsekuensi alami dari Teori Big Bang yaitu pada masa lampau alam semesta punya suhu yang jauh lebih tinggi dan kerapatan yang jauh lebih tinggi.
Big-Bang dan Alam Semesta yang Mengembang
Pada tahun 1929 Astronom Amerika Serikat, Edwin Hubble melakukan observasi dan melihat Galaksi yang jauh dan bergerak selalu menjauhi kita dengan kecepatan yang tinggi. Ia juga melihat jarak antara Galaksi-galaksi bertambah setiap saat. Penemuan Hubble ini menunjukkan bahwa Alam Semesta kita tidaklah statis seperti yang dipercaya sejak lama, namun bergerak mengembang. Kemudian ini menimbulkan suatu perkiraan bahwa Alam Semesta bermula dari suatu ledakan sangat besar pada suatu saat di masa lampau yang dinamakan Dentuman Besar.
Pada tahun 1929 Astronom Amerika Serikat, Edwin Hubble melakukan observasi dan melihat Galaksi yang jauh dan bergerak selalu menjauhi kita dengan kecepatan yang tinggi. Ia juga melihat jarak antara Galaksi-galaksi bertambah setiap saat. Penemuan Hubble ini menunjukkan bahwa Alam Semesta kita tidaklah statis seperti yang dipercaya sejak lama, namun bergerak mengembang. Kemudian ini menimbulkan suatu perkiraan bahwa Alam Semesta bermula dari suatu ledakan sangat besar pada suatu saat di masa lampau yang dinamakan Dentuman Besar.
Pada saat itu dimana Alam Semesta memiliki ukuran nol, dan berada pada kerapatan dan panas tak terhingga; kemudian meledak dan mengembang dengan laju pengembangan yang kritis, yang tidak terlalu lambat untuk membuatnya segera mengerut, atau terlalu cepat sehingga membuatnya menjadi kurang lebih kosong. Dan sesudah itu, kurang lebih jutaan tahun berikutnya, Alam Semesta akan terus mengembang tanpa kejadian-kejadian lain apapun. Alam Semesta secara keseluruhan akan terus mengembang dan mendingin.
Alam Semesta berkembang, dengan laju 5%-10% per seribu juta tahun. Alam Semesta akan mengembang terus,namun dengan kelajuan yang semakin kecil,dan semakin kecil, meskipun tidak benar-benar mencapai nol. Walaupun andaikata Alam Semesta berkontraksi, ini tidak akan terjadi setidaknya untuk beberapa milyar tahun lagi.
Berbagai macam energi yang ada di Alam Semesta ini jika ditelusuri adalah berasal dari energi Big Bang, yaitu energi pada saat penciptaan. Jumlah total seluruh energi di Alam Semesta ini adalah tepat nol.
c. Teori Keadaan Tetap
Teori Keadaan Tetap menyebutkan bahwa alam semesta selalu memuai dengan laju tetap dan materi baru terus menerus tercipta. Akibatnya, dalam ruang tertentu selalu dipadati oleh materi yang berjumlah tetap. Teori ini diajukan oleh ahli kosmologi bangsa Inggris (Fred Hoyle, Herman Bondi dan Thomas Gold). Dikatakan bahwa alam semesta ini tak berawal dan tak berakhir. Di mana-mana sama setiap saat. Agar alam semesta selalu dalam keadaan begitu maka perlu diciptakan bahan baru secara sinambung. Bahan baru ini menimbulkan tekanan yang memaksa alam semesta memuai secara terus-menerus. Bahan baru tersebut selanjutnya memadat menjadi galaksi untuk mengisi kekosongan yang ditimbulkan karena pemuaian.
d. Teori Berayun
Tampaknya Teori Alam Semesta yang Berayun merupakan kelajutan dari teori Dentuman Besar. Para ahli menemukan bahwa gerak galaksi yang saling menjauh itu menunjukkan tanda-tanda makin melambat. Pelambatan ini menghasilkan suatu spekulasi bahwa alam semesta ini melengkung positif. Apabila benar demikian maka berarti alam semesta ini tak bertepi tetapi tidak tanpa batas. Sehingga, pada suatu waktu semua materi akan berhenti dan mulai mengerut lagi sebagai akibat gaya (tarik) gravitasi. Semua materi akan termampat lagi menjadi sebuah bola raksasa dan selanjutnya akan meledak lagi. Terbentuklah alam semsta seperti yang kita alami saat ini. Selama proses mengembang dan mengkerut, memampat dan meledak tiada materi yang rusak atau tercipta, melainkan hanya beubah tatanannya.
Hingga sekarang teori dentuman besar (BIG BANG ) merupakan teori yang paling kuat tentang asal-usul Jagat Raya.
3. Angota-anggota Jagad Raya
a. Galaksi
Galaksi adalah tata bintang. Galaksi kita dikenal dengan Bima Sakti. Dalam galaksi kita kira-kira terdapat 200 milyar bintang.Bima Sakti berbentuk spiral (gulungan), tetapi karena Bumi terletak di dalam galaksi, kita melihatnya sebagai pita kabur berisikan bintang-bintang. Bima Sakti kira-kira terbentang selebar 100000 tahun cahaya, dan bagian tengahnya kira-kira setebal 15000 tahun cahaya. Tata surya kita terletak sekitar 30000 tahun cahaya dari pusat galaksi.
1) Ciri-ciri Galaksi
· Galaksi mempunyai cahaya sendiri bukan cahaya pantulan.
· Galaksi-galaksi lainnya dapat terlihat berada di luar galaksi Bimasakti
· Jarak antara galaksi yang satu dengan yang lainnya jutaan tahun cahaya
· Galaksi mempunyai bentuk-bentuk tertentu, misalnya: bentuk spiral, bentuk elips, danbentuk tidak beraturan (irregular galaxis).
2) Bentuk-Bentuk Galaksi
· Elips
· Spiral
· Tak Beraturan
3) Jenis-Jenis Galaksi
· Galaksi Bimasakti
Pusat galaksi di arah rasi Sagitarius. Bintang-bintang utama dalam rasi Sagitarius ditandai dengan titik merah. Tampak bahwa terdapat penampakan seperti bayangan hitam di tengah yang dikelilingi oleh semacam “aura” cemerlang. Bayangan hitam itulah yang menjadi asal usul nama “Bima Sakti”.
Bima Sakti (dalam bahasa Inggris Milky Way, yang berasal dari bahasa Latin Via Lactea, diambil lagi dari bahasa Yunani Γαλαξίας Galaxias yang berarti “susu”) adalah galaksi spiral yang besar termasuk dalam tipe Hubble SBbc dengan total masa sekitar 1012 massa matahari, yang memiliki 200-400 milyar bintang dengan diameter 100.000 tahun cahaya. Jarak antara matahari dan pusat galaksi diperkirakan 27.700 tahun cahaya. Di dalam galaksi bima sakti terdapat sistem Tata Surya, yang didalamnya terdapat planet Bumi tempat kita tinggal. Diduga di pusat galaksi bersemayam lubang hitam supermasif (black hole). Sagitarius A dianggap sebagai lokasi lubang hitam supermasif ini. Tata surya kita memerlukan waktu 225–250 juta tahun untuk menyelesaikan satu orbit, jadi telah 20–25 kali mengitari pusat galaksi dari sejak saat terbentuknya. Kecepatan orbit tata surya adalah 217 km/d.
Di dalam bahasa Indonesia, istilah “Bima Sakti” berasal dari tokoh berkulit hitam dalam pewayangan, yaitu Bima. Istilah ini muncul karena orang Jawa kuno melihatnya sebagai bayangan hitam yang dikelilingi semacam “aura” cemerlang. Sementara itu, masyarakat Barat menyebutnya “milky way” sebab mereka melihatnya sebagai pita kabut bercahaya putih yang membentang pada bola langit. Pita kabut atau “aura” cemerlang ini sebenarnya adalah kumpulan jutaan bintang dan juga sevolume besar debu dan gas yang terletak di piringan/bidang galaksi. Pita ini tampak paling terang di sekitar rasi Sagitarius, dan lokasi tersebut memang diyakini sebagai pusat galaksi.[5]
Galaksi Bima sakti ditemukan oleh astronom Inggris William Hershel pada tanggal 18 Juli 1783. Galaksi Bima sakti terdiri dari 400 miliar bintang dengan garis tengah sekitar 130.000 tahun cahaya.
Diperkirakan ada 4 spiral utama dan 2 yang lebih kecil yang bermula dari tengah galaksi. Dan dinamakan sebagai berikut:
· Galaksi Magellan
Gugus bintang ini disebut kabut Magellan, karena ditemukan oleh Magellan pada tahun 1519, berupa galaksi-galaksi yang terletak di konstelasi Dorado dan Tucan.
· Galaksi Ursa mayor
Berjarak 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi bima sakti. Bentuk galaksi ursa mayor adalah elips dan rapat.
· Galaksi Jauh
Galaksi jauh adalah galaksi Silvery, Triangulum, dan whirpool. Galaksi-galaksi yang terletak lebih dari 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi bima sakti termasuk galaksi jauh.
· Galaksi Andromeda
Galaksi Andromeda dengan nama lain Messier 31, M31, atau NGC 224 adalah salah satu galaksi di luar galaksi Bima Sakti yang dapat dilihat dengan mata telanjang, asalkan dilihat pada malam yang cerah, tanpa bulan dan tanpa polusi cahaya. Strukturnya mirip dengan galaksi Bima Sakti yaitu berbentuk spiral. Jaraknya sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Letaknya di langit adalah di belahan langit utara, sekitar 41 derajat di sebelah utara khatulistiwa langit, baik diamati sekitar bulan September, Oktober, November. Dengan mata telanjang, galaksi ini nampak seperti kabut tipis kecil di langit utara, tapi jika diamati dengan teropong yang dapat menampakkan bintang bintang redup di tepian galaksi Andromeda, ternyata ukuran Andromeda bisa lebih dari 7 kali diamter sudut bulan. Galaksi ini berisi sekitar 1 triliun bintang, dan bergerak mendekati Bima Sakti dengan kecepatan sekitar 300 km/detik.[6]
· Galaksi Mata Hitam (Black Eye)
Observasi mutakhir yang dilakukan teleskop ruang angkasa Hubble telah mengungkap rahasia dari sebuah galaksi raksasa yang dikenal dengan sebutan "Si Mata Hitam" (Black Eye) atau "Evil Eye" (Mata Kejahatan). Rupanya tabrakan dari dua sistem perbintangan masa lalu telah membuat Evil Eye memiliki kenampakan unik dan pergerakan bintang yang aneh.
Evil Eye, atau dalam dunia astronomi dikenal sebagai galaksi M64, memiliki cincin kabut berwarna gelap di sekeliling intinya yang terang benderang. Kabut gelap itu terlihat misterius dan menyeramkan sehingga M64 dijuluki sebagai ’Si Mata Kejahatan’.
b. Bintang
Bintang merupakan benda langit yang mempunyai cahaya sendiri akibat reaksi inti di dalamnya. Cahaya bintang terdiri atas gas berpijar yang jika diamati mengeluarkan cahaya dengan warna yang berbeda, ada yang putih kebiru-birua, merah, atau kekuning-kuningan. Menurut hukum Fisika, bintang yang memiliki cahaya putih kebiru-biruan memiliki temperature yang tinggi, semakin kemerahan atau kuning maka temperaturnya semakin rendah. Dengan mempelajari bab ini maka kita mengetahui bagaimana proses terbentuknya Jagat Raya, anggota Jagat Raya seperti Galaksi dan bintang, dan lain-lain yang masih menjadi misteri sampai saat ini.
B. Tata Surya
1. Pengertian Tata Surya
Tata surya merupakan suatu susunan yang terdiri dari matahari sebagai pusat dan plenat planet beserta benda-benda lain yang mengelilinya. Tata Surya[a] adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi[b], dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.[7]
Tata surya terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut termasuk sembilan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor, asteroid, komet, planet-planet kerdil/katai, dan satelit-satelit alami.[8]
2. Anggota-anggota Tata Surya
1. Matahari
Matahari adalah pusat dalam tata surya kita dalam teori haliosentris yang diakui selama ini. Matahari merupakan sebuah bintang karena dapat menghasilkan cahaya sendiri. Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan bumi, tapi, matahari sebenarnya tidaklah terlalu besar dengan ‘hanya’ berjari-jari 696.000.000 m dibandingkan dengan bintang-bintang lain yang berjarak jutaan tahun cahaya dari bima sakti.
2. Planet
Planet merupakan anggota tata surya yang berukuran besar. Selain berevolusi, planet juga melakukan rotasi. yaitu berputar pada sumbunya. Semua sumbu rotasi planet hampir mendekati tegak lurus terhadap bidang orbitnya, kecuali sumbu rotasi planet Uranus. Sumbu rotasi planet Uranus hampir sejajar terhadap bidang orbitnya. Setiap planet mempunyai periode revolusi dan rotasi tertentu. Sampai sekarang, jumlah planet anggota tara surya yang telah diketahui ada 9 buah. Planet-planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus., Neptunus dan pluto.
3. Komet
Arti kata komet adalah si rambut panjang. Komet merupkan anggota tata surya yang mempunyai orbit sangat lonjong. Jumlah komet banyak sekali. Orbit komet membentuk sudut terhadap ekliptika. Oleh karena itu, periode komet sangat besar. Itulah sebabnya, komet terlihat pada selang waktu yang sangat lama.
4. Asteroid
Di antara orbit planet Mars dan Yupiter terdapat lebih dari seratus ribu benda-benda langit. Di antara benda-benda tersebut yang sudah dapat diidentifikasi kira-kira 2.000 jenis. Benda-benda tersebut dinamakan asteroid. Asteroid artinya yang menyerupai bintang. Sifat benda-benda tersebut diduga sama dengan planet. Hanya, ukurannya lebih kecil. Oleh karena itu, asteroid juga sering disebut planetoid
5. Meteorid
Di angkasa terdapat benda langit yang jumlahnya tak terhingga. Benda itu ukurannya kecil dan orbitnya tidak beraturan. Benda-benda tersebut disebut meteoroid. Meteoroid yang meluncur ke bumi dan mengeluarkan lintasan cahaya disebut meteor. Lintasan cahaya itu terjadi karena adanya gesekan dengan atmosfer bumi Walaupun jarang sekali terjadi, meteoroid tersebut ada juga yang sampai ke permukaan bunii (tidak habis terbakar). Meteoroid yang sampai ke permukaan bumi disebut meteorit. Meteorit ini dapat menimbulkan gempa bumi dan kawah yang besar.
[1] Geografi SMA jilid 1
[2] LKS Geografi KTSP
[3] http://nurazkun.blogspot.com/2008/12/pengertian-jagad-raya.html
[4] http://blackroses16.wordpress.com/2009/06/13/maii-next-geograph-jagad-raya-dan-tata-surya/
[5] http://blackroses16.wordpress.com/2009/06/13/maii-next-geograph-jagad-raya-dan-tata-surya/
[6] http://id.wikipedia.org/wiki/Galaksi_Andromeda
[7] http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya
[8] http://kikidengok.wordpress.com/2009/02/12/pengertian-tata-surya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar